Cara Merawat Anggrek Bulan Dari Seedling

Cara merawat anggrek bulan – Dari sibuknya keseharian saya yang bekerja sebagai seorang programmer atau web developer, biasanya untuk menghilangkan rasa penat/mumet yang setiap hari mejeng dan melototi layar komputer, saya sering menyalurkan hobi saya ke hal lain yang lebih nature. Salah satu contohnya adalah berkebun di halaman rumah. Selain mengalihkan kesibukan, berkebun juga setidaknya bisa sedikit menghijaukan mata. (Jadi mata saya tidak kriting melihat koding setiap hari :D)

Anggrek merupakan tanaman favorit saya, khususnya anggrek bulan yang bahasa ilmiahnya biasa disebut Phalaenopsis. Merawat anggrek bulan bisa dibilang gampang – gampang susah, ini tergantung pada cuaca, iklim dan media tanam yang dipakai untuk menanam anggrek bulan.

Beberapa hari lalu, saya mencoba membeli bibit anggrek bulan hibrida dari sebuah sius jual beli bukalapak.com. Saya begitu tertarik karena variant warna yang dijual sangat banyak (ada 8 warna bunga yang berbeda) sedangkan yang saya punya dirumah baru 2 warna (putih dan ungu), jadi saya putuskan untuk langsung membeli 12 pcs seedling anggrek bulan dengan 8 varaint warna yang berbeda dengan harga Rp. 150.000 dengan ukuran tanaman setinggi korek gas. (Mini banget sebenarnya :D)

bibit anggrek bulan

1 hari pengiriman, bibit anggrek bulan sampai di tangan saya dengan sehat dan selamat. Saya begitu excited untuk merawatnya. Bangun pagi, saya lihat dan saya siram berharap anggreknya cepat tumbuh besar dan berbunga. Namun sayang setelah seminggu saya rawat, tanaman mulai menunjukan gejala layu. Saya merasakan sedikit stress dengan masalah anggrek saya tersayang. Saya browsing, saya cari informasi tentang cara merawat anggrek bulan, cara merawat bibit anggrek bulan dan akhirnya saya menemukan masalah yang membuat anggrek bulan saya layu. Ternyata bibit anggrek bulan saya terlalu lembab atau basah karena kegirangan saya yang setiap pagi selalu menyiramnya (hmm.. sedih..), sehingga bibit anggreknya mengalami busuk akar dan perlahan akan mulai mati.

Untuk mengatasi masalah akar busuk pada anggrek bulan saya ini, ada beberapa tahapan penyelamatan yang saya lakukan, diantaranya adalah:

  1. Mengganti pot dan media tanam
  2. Memberi fungisida dan pupuk daun
  3. Mengatur pola penyiraman

Jadi saya mulai dari tahap yang pertama, yaitu

1. Mengganti Pot dan Media Tanam

Saya membeli pot plastik warna hitam dengan ukuran diameter 17cm – harga Rp. 2.500 /pcs (Sebenarnya lebih bagus bila menggunakan pot yang transparant, jadi kita bisa melihat kelembaban air dalam media tanam). Tapi apa daya, yang ada hanyalah pot hitam ini.

Media tanam yang saya gunakan untuk mengganti media tanam yang lama adalah sabut kelapa dan sphagnum moss. Semua media tanam saya rendam terlebih dulu pada fungisida dan pupuk NPK untuk antisipasi busuk akar kembali.

Potongan sabut kelapa (kira – kira 10cm) saya taruh pada bagian bawah pot untuk memberi ruang udara dan pertahanan air dan bagian atas saya gunakan sphagnum moss. Saya mulai pindahkan satu persatu bibit anggreknya, media tanam yang lama perlahan saya bersihkan dengan hati – hati, akar busuknya saya potong dan jangan sampai memotong akar yang masih segar. Tapi ada 1 tanaman yang benar – benar tanpa akar, saya tetap berharap si anak malang ini bisa tumbuh kembali.

bibit anggrek bulan

2. Memberi Fungisida Dan Pupuk Daun

Setelah semua bibit anggrek saya pindahkan, satu per satu saya siram kembali dengan fungisida tetapi jangan sampai mengenai tanaman, cukup siram pada media disekitar tanaman dan jangan sampai terkena daun. Fungisida yang saya gunakan adalah merek Antracol, dengan dosis 1 liter air berbanding seperempat sedok teh fungisida antracol.

Selesai menyiram dengan fungisida, kini saatnya menyemprot pupuk daun. Pupuk daun yang saya gunakan adalah pupuk growmore 32-10-10 dengan dosis rendah untuk adaptasi tanaman, 1 liter air berbanding seperempat sendok teh pupuk growmore. Semprotkan pupuk daun ke semua tanaman terutama daun dan batang tanaman.

Catatan, jika dosis terlalu tinggi akan menyebabkan daun bibit anggrek terbakar.

3. Mengatur Pola Penyiraman

Dengan pengalaman busuk akar seperti sebelumnya, pola penyiraman saya lakukan setiap rabu dan minggu. Setiap minggu saya siram kembali dengan fungisida dan semprotkan pupuk daun nya.

Lihat hasilnya selama ini:

bibit anggrek bulan (2) bibit anggrek bulan (3)

 

Share di:   Email this to someone Share on Facebook Tweet about this on Twitter Share on Google+ Share on LinkedIn

Tinggalkan Komentar: